*********"Selamat Datang Di Blog Muhammad Imron, S.H.I Kelurahan Duwet Kec. Pekalongan Selatan Kota Pekalongan"*********

Bisnis VSI Ustadz Yusuf Mansur - Cabang Kota Pekalongan

Kamis, 10 Oktober 2013

Jual Tali Kapal Pekalongan

TALI KAPAL PEKALONGAN


UD. NELAYAN PANTURA PEKALONGAN
BAPAK MUHAMMAD IMRON
HP. 085640090901
Pin BBM. 28559139

TALI RUMPON RAFIA
Harga : Rp. 11.500;-/kg
Ongkos Kirim ditanggung Pembeli
Jenis Tali : Tali Rumpon ( Rafia)
Pintalan : Kanan
Warna : Hijau
Panjang : 100 -160 M / Roll
Diameter : 18-40 mm
Penggunaan : Terendam Dalam Air Sifatnya Mengapung
Berat : 45 -100 kg
http://talikapalpekalongan.blogspot.com/2014/04/tali-kapal-rumpon-rafia.html
TALI RUMPON BENANG SOL
Harga : Rp. 7.000;-/kg
Ongkos Kirim ditanggung Pembeli
Jenis Tali : Tali Rumpon (Benang Sol)
Pintalan : Kanan
Warna : Merah Tua
Panjang : 100 -150 M / Roll
Diameter :24 - 40 mm
Penggunaan : Terendam Dalam Air Sifatnya Mengapung
Berat : 35 -100 kg
http://talikapalpekalongan.blogspot.com/2013/08/tali-rumpon-benang-sol.html

Bagi yang ingin bergabung ke Bisnis VSI Bisnis Resmi dari Ustadz Yusuf Mansur. Silahkan klik aja ini :

Senin, 09 September 2013

Untukmu Para Pencari Ilmu


Ilmu… Berikut ini adalah nasihat berharga yang ditinggalkan oleh seorang ‘alim yang mulia yang kini telah tiada. Keharuman ilmunya yang semerbak tetap dinikmati oleh para penuntut ilmu yang ingin meraup faidah
darinya, Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Baz, semoga Allah merahmatinya.
Kuwasiatkan bagi seluruh kaum muslimin untuk bertakwa kepada Allah dan mempelajari agama diberbagai madrasah ataupun tempat menuntut ilmu agama lainnya, dan hendaknya mereka bertanya kepada ulama mengenai hukum-hukum agama yang masih menjadi permasalahan bagi mereka,
karena Allah ta’ala berfirman:
“Dan bertanyalah kepada orang-orang yang berilmu, jika kalian tidak mengetahui.” (Al-Anbiya : 7)

Bersabda Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam :


“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memahamkannya dalam agama.” Adapun perkara yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah membaca Al Qur’an Al Karim dan memahami maknanya, serta mencurahkan perhatian dan mempelajari sunnah-sunnah Rasulullah juga mengambil faidah dari kitab-kitab ahlus sunnah, kitab tafsir Al Qur’an Al Karim, dan kitab-kitab yang menerangkan hadits-hadits Nabi buah karya para ulama yang terkenal dengan keilmuannya, kebaikan agama dan akidahnya.

Rasul Sholallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda :


“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya)

Beliau juga mengatakan:
“Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu dari rumah-rumah Allah mereka membaca Kitabullah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun Kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmah, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya. Barangsiapa yang berlambat-lambat dalam amalannya, niscaya tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya.” (HR. Muslim dalam Shahih-nya)


Telah diketahui bahwasanya mempelajari syariat Allah yang untuk tujuan itulah manusia diciptakan adalah kewajiban yang paling penting. Allah telah memudahkan jalan untuk menuntut ilmu bagi semua orang, baik itu melalui siaran Idza’ah Al Qur’an Al Karim1, Nur ‘alad Darb maupun halaqah-halaqah ilmu yang diadakan di masjid, atau melalui kajian intensif ilmiah dan media yang lain.

Seorang mukmin ataupun mukminah wajib untuk memperhatikan dan mengambil faidah darinya, di mana pun dia berada. Yang perlu diperhatikan adalah larangan menyimak segala sesuatu yang dapat merusak hati dan akhlak, seperti nyanyian, kaset-kaset yang menyimpang, atau pun alat-alat musik. Semua ini merusak hati dan akhlak, sehingga wajib untuk memperingatkannya dan menasihatkan untuk meninggalkannya, dalam rangka mengamalkan firman Allah “Demi masa. Sesungguhnya manusia berada di dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih dan orang-orang yang saling berwasiat dengan al haq dan saling berwasiat di dalam kesabaran.” (Al-‘Ashr: 1-3) Dan sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam : “Agama ini adalah nasihat.”
Kemudian ditanyakan kepada beliau, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau mengatakan, “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, dan untuk para imam kaum muslimin dan orang-orang awam di kalangan mereka.” (Shahih, HR. Muslim dalam Shahih-nya)

Perkara yang harus diperhatikan sungguh-sungguh dan harus saling diwasiatkan oleh kaum muslimin semuanya, adalah menyeru manusia kepada
Allah dan memerintahkan mereka pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran. Karena hal ini merupakan sebab terbesar yang dapat memperbaiki hati dan masyarakat. Dengannya kemuliaan mereka akan tampak dan kehinaan akan tertutupi. Dalil-dalil tentang hal ini sangatlah banyak, di antaranya surat Al-‘Ashr dan hadits Ad-Diinu An-Nashihah di atas, termasuk pula firman Allah Ta’ala : “Dan saling tolong-menolonglah kalian di dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kalian saling tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (Al-Maidah : 2)


“Dan orang laki-laki yang beriman dan wanita yang beriman adalah wali sebagian yang lain. Mereka saling memerintahkan kepada hal yang ma’ruf dan melarang kepada yang mungkar dan mereka mendirikan shalat dan mereka menunaikan zakat. Dan mereka menaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang selalu dirahmati oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mulia dan Maha Sempurna Hikmah-Nya.” (At-Taubah: 71)

Dan sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam : “Barangsiapa yang menunjukkan
kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala semisal dengan orang yang melakukannya.” (Shahih, HR. Muslim dalam Shahih-nya)

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat satu kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya, apabila ia tidak mampu maka hendaknya ia mengubahnya dengan lisannya, namun apabila ia tidak mampu maka dengan hatinya dan ini adalah selemah-lemah keimanan.” (Shahih, HR. Muslim dalam Shahih-nya)

Di samping itu masih banyak ayat-ayat serta hadits-hadits dalam masalah ini. Tidak diragukan lagi bahwa kewajiban para pengajar lebih berat daripada kewajiban murid-muridnya. Wajib bagi mereka untuk memperhatikan anak didiknya dan mengarahkan mereka agar memiliki akhlak mulia, sifat-sifat yang terpuji serta mengamalkan apa yang telah mereka ketahui.

Kewajiban para pengajar wanita adalah bertakwa kepada Allah dalam mendidik murid-murid perempuan mereka, dan mengajarkan kepada mereka akhlak mulia yang dilandasi oleh agama dan aqidah yang benar di dalam setiap pelajaran dan nasihat, sehingga akan muncul generasi yang shalih dari kalangan para pelajar dan pengajar, kelak di kemudian hari.

Kewajiban para pengajar merupakan sesuatu yang besar, demikian pula dakwah kepada Allah ta’ala merupakan kewajiban yang besar bagi setiap orang. Oleh karena itu, setiap orang yang berilmu wajib mengajari anak-anaknya serta keluarganya dan selain mereka sesuai kemampuannya. Begitu pula setiap wanita yang berilmu, wajib mengajari anak-anak, saudara perempuannya dan para wanita di sekelilingnya. Hendaknya ia mengambil kesempatan dalam pertemuan-pertemuan, seperti walimah dan yang lainnya, untuk berdakwah kepada Allah dan memerintahkan perkara yang ma’ruf serta mencegah dari perkara-perkara yang mungkar, memberikan peringatan kepada kaumnya, mengajari serta memberi petunjuk kepada mereka. Ketika melihat saudaranya ber-tabarruj di hadapan laki-laki atau di jalanan, hendaknya ia melarang dan memperingatkannya dari perbuatan seperti itu. Ia harus pula memperingatkan anak-anak, saudara-saudara perempuan ataupun tetangga dan selain mereka, dari rasa malas menunaikan shalat, mengajak mereka untuk melakukan kebaikan dan melarang mereka dari kemungkaran.


Inilah kewajiban setiap orang, sebagaimana Allah berfirman: “Dan laki-laki yang beriman dan perempuan yang beriman sebagian mereka adalah wali bagi sebagian yang lain.” (At- Taubah: 71) Makna / auliya disini adalah bahwasanya mereka saling mencintai karena Allah sehingga mereka tidak saling bermusuhan. Seorang mukmin adalah wali bagi saudaranya sesama muslim, demikian juga seorang mukminah adalah wali bagi bagi saudaranya yang muslim. Mereka harus saling memerintahkan pada kebaikan dan memperingatkan dari kemungkaran, saling menasihati karena Allah. Dengan demikian, seorang suami seharusnya memerintahkan istrinya kepada perkara yang ma’ruf dan melarangnya dari perkara yang mungkar, demikian pula yang dilakukan seorang istri. Ketika melihat suaminya melalaikan shalat, meminum
minuman yang memabukkan, merokok atau memotong jenggotnya, maka ia
mengatakan kepada suaminya, “Bertakwalah kepada Allah, tidak sepantasnya kau melakukan hal ini. Bagaimana bisa engkau menyukai perbuatan jelek seperti itu? Bagaimana bisa engkau bermaksiat terhadap Rabbmu?” Hendaknya dia menyampaikan ucapannya dengan kata-kata yang lembut dan cara yang baik. Jangan sampai ia merasa sungkan ataupun bosan.

Demikian pula semestinya yang dia tunaikan terhadap ayahnya, saudaranya, ibunya, tetangga maupun teman-temannya. Inilah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslimin dan muslimat dimana pun mereka berada dan apa pun profesi mereka. Hal ini adalah kewajiban mereka sesuai kemampuan dan ilmu yang mereka miliki. Aku memohon kepada Allah dengan seluruh nama-nama-Nya yang terpuji dan sifat-sifat-Nya yang tinggi, agar Dia memberi taufik kepada kita besertaseluruh kaum muslimin menuju perkara-perkara yang diridhai-Nya, menunjukkan kepada kita jalan-Nya yang lurus dan menganugerahkan pemahaman dan kekokohan dalam agama.

Semoga kita dikaruniai taufik untuk menegakkan kewajiban dalam ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dan saling menasihati kepada Allah dan hamba-hamba-Nya. Tak luput aku wasiatkan kepada seluruh kaum muslimin agar mereka berdoa bagi saudaranya yang jauh, yang tidak di hadapannya, dan hendaknya mendoakan para pemimpin di dalam shalat atau ketika akhir malam agar mendapatkan taufik dan hidayah serta kebaikan dan perbaikan. Pemerintah sangatlah membutuhkan doa, agar Allah memperbaiki mereka dan
memperbaiki keadaan masyarakat dengan adanya mereka serta memberi petunjuk kepada mereka dan memberi petunjuk kepada masyarakat dengan keberadaan mereka. Oleh sebab itu, mereka pantas untuk mendapatkan doa. Bagi para pemimpin negeri ini (Saudi Arabia) dan seluruh pemimpin kaum muslimin di mana pun berada, doakanlah mereka dengan kebaikan, taufik dan
hidayah. Doakanlah pula anak dan istri kalian, juga selain mereka, agar mendapatkan petunjuk, taufik, kebaikan, taubat yang nashuha. Allah berfirman: “Katakanlah inilah jalanku.” (Yusuf: 108)
Maknanya: Katakanlah wahai Muhammad, inilah jalanku dimana aku dan para pengikutku menyeru kepada Allah di atas bashirah (cahaya/ ilmu). Demikianlah para pengikut Nabi baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan mereka menyeru manusia kepada Allah di atas bashirah (cahaya/ilmu), memperingatkan manusia dari bermaksiat kepada-Nya, dan
mereka memberi bimbingan kepada manusia menuju kebaikan. Allah berfirman: “Serulah manusia kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan nasehat yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (An-Nahl: 125) Ayat ini tidak terkhususkan bagi laki-laki tanpa mencakup wanita ataupun sebaliknya, tetapi merupakan kewajiban bagi mereka semua sekadar ilmu dan kemampuan mereka, sebagaimana firman-Nya: “Bertakwalah kalian kepada Allah semampu kalian.” (At-Taghabun: 16)

Para ulama serta para pengajar memiliki kewajiban besar, demikian pula para pemuka dan tokoh masyarakat. Kewajiban mereka lebih berat dibanding yang lainnya sesuai kemampuan ilmu dan kekuatan mereka. Hendaknya setiap muslim mengetahui perkara yang menjadi kewajibannya dan memperhatikan kewajiban tersebut serta mendekatkan diri dan bertakwa kepada Allah dalam hal tersebut. Kita berada di akhir zaman di mana Islam semakin asing, sehingga wajib bagi kita untuk saling bahu-membahu dan saling tolong- menolong dalam kebaikan dan kebenaran. Kami memohon taufik kepada Allah dan memohon hidayah serta kekokohan dan kesudahan yang baik bagi seluruh kaum muslimin. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semuanya menuju perkara yang diridhai-Nya dan semoga Ia memberi petunjuk kepada kita menuju jalan-Nya yang lurus. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat. Dan shalawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad para shahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti beliau dengan baik hingga hari kiamat. [Diterjemahkan dari Mauqi’ Ibnu Baz dalam Majmu’ Fatawa wamaqolat 9.

Kamis, 08 Agustus 2013

Do'a Sholat Dhuha


DOA SHOLAT DHUHA

اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ اَتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHALIHIN.

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.

Minggu, 07 Juli 2013

Do'aku Untuk Kekasihku

DO’AKU UNTUK–MU
( Muhammad Imron dengan Retno Dhamayanti )

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
YA ALLAH… Kami mohon kepada-Mu, Ya Tuhan, YA ALLAH… Yang Maha Hidup, Maha Hidup Sendiri, Yang Maha Kuat, Maha Luhur, Yang Maha Kaya, Maha Kuasa, Yang Maha Melihat. Kami Hamba-Mu yang lemah, faqir lagi miskin mengharap dan cinta akan dikabulkannya hajat Kami untuk menikah menjalankan sunah Rosul-Mu dan menggapai Ridho-Mu Semoga Berkah dan menjadi Keluarga yang Sakinah, mawaddah, warohmah. YA ALLAH… Kami memohon kepada-Mu, dengan menyebut Asma-Mu, Engkau mendengar dengan Dzat-Mu atau dengan Asma-Mu yang telah Engkau turunkan didalam kitab-kitab-Mu atau yang telah Engkau ajarkan kepada seorang Makhluk-Mu, untuk Engkau kabulkan Hajat Kami untuk menikah menjalankan sunah Rosul-Mu dan menggapai Ridho-Mu Semoga Berkah dan menjadi Keluarga yang Sakinah, mawaddah, warohmah. YA ALLAH… Kami memohon kepada-Mu. Wahai Dzat yang mengusai langit dan bumi seisinya, dan Dzat yang menghendaki sesuatu dengan ucapan KUN FAYAKUUN, untuk mengabulkan hajat Kami untuk menikah menjalankan sunah Rosul-Mu dan menggapai Ridho-Mu Semoga Berkah dan menjadi Keluarga yang Sakinah, mawaddah, warohmah. Sesungguhnya Engkaulah yang menguasai segala sesuatu, Ya Tuhan Kami berilah kepada Kami kebahagiaan Dunia dan Akhirat, dan jagalah Kami dari siksa Api Neraka.
Semoga Rahmat dan kesejahteraan Allah terlimpahkan atas junjungan Kami Nabi Muhammad SAW, Keluarga dan Sahabatnya. Segala puji bagi Allah yang menguasai alam semesta.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
YA ALLAH… Bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi, dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji Engkaulah penguasa langit dan bumi, dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah pemancar cahaya langit dan bumi, dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah yang Haq, janjiMu adalah Benar, perjumpaan dengan-Mu juga Benar, Firman-Mu adalah Benar, Surga dan Neraka adalah Benar dan para Nabi juga Benar. Dan Nabi Muhammad SAW adalah Benar dan Saat hari kiamat itu juga Benar. YA ALLAH… Kepada-Mulah Kami berserah diri, dengan-Mulah Kami Aman, kepada-Mulah Kami pasrah, kepada-Mulah Kami kembali, kepada-Mulah Kami Rindu, dan kepada-Mulah Kami berhukum. Maka ampunilah segala kesalahan Kami, baik yang telah Kami lakukan ataupun yang belum Kami lakukan, baik yang Kami sembunyikan ataupun yang Kami nyatakan. Engkaulah Tuhan terdahulu dan yang terakhir.
Tiada Tuhan melainkan Engkau, tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Luhur dan Agung.

Kami memohon ampun kepada Allah Dzat Yang Maha Agung, tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri. Kami bertobat kepada-Nya dengan tobatnya hamba yang aniaya yang tidak bisa memberi kemelaratan, kemanfaatan, tidak pula bisa mematikan, menghidupkan dan tdk pula bisa mengembalikan kepada dirinya sendiri.

YA ALLAH… Sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, Cahaya juga Cahaya-Mu, Kebaikan itu juga kebaikan-Mu, Kekuatan itu juga kekuatan-Mu, Kekuasaan itu juga kekuasaan-Mu, pemeliharaan itu juga pemeliharaan-Mu. YA ALLAH… kalau Rizki Kami berada di langit, maka turunkanlah, kalau berada di bumi, maka keluarkanlah, kalau sulit maka mudahkanlah, kalau haram maka halalkanlah, kalau jauh maka dekatkanlah, dengan waktu Dhuha-Mu, cahaya, kebaikan, kebenaran, kekuatan, kekuasaan dan pemeliharaan-Mu.
YA ALLAH… Berikanlah Kami apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang Shalih-Shalih. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. 

YA ALLAH… Jadikanlah Kami sebagai Suami Istri yang Saling Mencintai dikala dekat, Saling menjaga kehormatan dikala jauh, Saling mengingatkan dikala bahagia, Saling menghibur dikala duka, Saling mendo’akan didalam kebaikan dan ketaqwaan, Saling menyempurnakan didalam beribadah kepada-Mu. YA ALLAH… Terimalah pernikahan kami sebagai ibadah kepada-Mu.
YA ALLAH… Titipkanlah kepada Kami keturunan yang lebih baik daripada Kami dihadapan-Mu, yang Sholeh, Sholehah dan senantiasa berjuang di jalan-Mu, yang menjadi cahaya bagi Kami kelak di Akhirat nanti. YA ALLAH… Cukupkanlah permohonan Kami dengan Ridho-Mu.
Semoga Allah melimpahkan keberkahan untuk Kami dan melimpahkan keberkahan untuk Kami berdua dan memberikan keturunan yang baik dan bagus serta mengumpulkan Kami berdua dalam kebaikan. YA ALLAH… Sesungguhnya Kami memohon kepada-Mu akan kebaikan istri/suami saya dan kebaikan perangai yg telah Engkau ciptakan baginya, dan Kami memohon perlindungan dari keburukan serta buruk watak yang telah Engkau ciptakan baginya. YA ALLAH jauhkanlah syetan dari Kami dan jauhkanlah syetan dari apa yang Engkau Rizkikan kepada Kami.
Limpahkanlah YA ALLAH… Semulia-mulia Sholawat dan Salam, atas junjungan dan Nabi Kami yaitu Muhammad SAW yang Amat Penyantun dan Amat Penyayang
Amin… Amin… Amin Ya Robbal ‘Alamin…

Kamis, 06 Juni 2013

Syair Tuntunan Akhlaq dan Budi

 Oleh : Drs. H. Bambang Sucipto Bin Jahjo Wasito

Teringat beberapa puluh tahun yang lalu ketika masih sekolah di Madrasah Diniyah. Ada syair mengenai tuntunan bagi anak-anak mengenai adab dan akhlak yang harus selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun syair-syair ini mengandung kata-kata yang sederhana, namun syarat akan makna. Berikut ini adalah syair tersebut (dalam bahasa Arab dan Jawa)
 
1-Sholaatullahi ma lahat kawakib
Alaa ahmad khoiri man rokiba najaib.

2-Iki syiir kanggo bocah lanang wadon
Nebihaken tingkah laku ingkang awon

3-Sarto nerangake budi kang prayogo
Kanggo dalan podho mlebu ing suwargo

4-Bocah iku wiwit umur pitung tahun
Kudu ajar toto keben ora getun

5-Kudu tresno ring ibune kang ngrumati
Awit cilik marang bopo sing gemati

6-Ibu bopo rewangono lamun repot
Ojo koyo wong gemagus ingkang wangkot

7-Lamun ibu bopo prentah inggal tandang
Ojo bantah ojo sengul ojo mampang

8-Andhab asor ing wong tuwo najan liyo
Tetepono ojo koyo rojokoyo

9-Gunem alus alon lirih ingkang terang
Ojo kasar ojo misuh koyo bujang

10-Yen wong tuwo lenggah ngisor siro ojo
Pisan lungguh duwur koyo jamak jujo

11-Yen wong tuwo sare ojo geger guyon
Lamun siro nuju moco ingkang alon

12-Lamun siro liwat ing ngarepe
Kudu nyuwun amit sarto depe depe

13-Lamun ibu bopo duko becik meneng
Ojo melu padu ugo ojo nggreneng

Bab Ambagi Wektu

14-Dadi bocah kudu ajar bagi Zaman
Ojo pijer dolan nganti lali mangan

15-Len wayahe sholat ojo nunggu prentah
Inggal tandang cekat ceket ojo wegah

16-Wayah ngaji wayah sekolah sinau
Kabeh mau gathekake klawan tuhu

17-Kenthong subuh inggal tangi nuli adus
Wudhu nuli sholat khusyuk ingkang bagus

18-Rampung sholat tandang gawe opo bae
Kang prayoga koyo nyaponi omahe

19-Lamun ora iyo moco moco Qur’an
Najan namung sitik dadio wiridan

20-Budal ngaji awan bengi podho wae
Toto kromo lan adabe podo bae

Bab Ing pamulangan

21-Lamun arep budal menyang pamulangan
Toto toto ingkang rajin kang resikan

22-Nuli pamit ibu bopo kanthi salam
Jawab ibu bopo alaikum salam

23-Disangoni akeh tithik kudu trimo
Supoyo ing tembe dadi wong utomo

24-Ono pamulangan kudu tansah gathi
Nompo ilmu pamulangan ilmu kang wigati

25-Ono kelas ojo ngantuk ojo guyon
Wayah ngaso keno ojo nemen guyon

26-Karo konco ojo bengis ojo judas
Mundak diwadani konco ora waras

Mulih saking Pamulangan

27-Bubar saking pamulang inggal mulih
Ojo mumpar mampir dolan selak ngelih

28-Tekan ngomah nuli salin sandangane
Kudu pernah rajin rapi aturane
 
Ono ing ngomah

28-Karo dulur konco ingkang rukun bagus
Ojo koyo kucing belang rebut tikus

29-Dadi tuwo kudu weruh ing sepuhe
Dadi enom kudu rumongso bocahe

30-Lamun bopo alim pangkat sugih joyo
Ojo siro kumalungkung ing wong liyo

31-Pangkat gampang minggat sugih gampang mulih
Alam iku gampang owah molah malih

32-Arikolo siro madhep ing wong liyo
Kudu ajer ojo mrengut koyo boyo

Karo Guru

33-Marang guru kudu tuhu lan ngabekti
Sekabehe printah bagus dituruti

34-Piwulange ngertenono kanthi ngudi
Nasihate tetepono ingkang merdi

35-Larangane tebihono kanthi yekti
Supoyo ing tembe sira dadi mukti

Ono Tamu

36-Tatkalane ibu bopo tompo tamu
Ojo biyayakan tingkah polahamu.

37-Ojo nyuwun duwit wedhang lan panganan
Rewel beko koyo ora tau mangan

38-Lamun banget butuh kudu sabar dhisik
Nganti tamu mundur dadi siro becik

39-Arikolo podho ubaran tamune
Ojo nuli rerebutan turahane

40-Koyo keting rerebutan najis tibo
Gawe malu lamun deleng wong jobo

41-Kejobo yen bopo dhawuh he anakku
Iku turahe wong ngalim kiyai-ku

42-Bagi sakdulurmu keben kabeh
Ketularan Alim, sugih bondho akeh

43-Niat iro nuprih berkahe wong mulyo
Ora niat rebut turahe wong liyo

Sikap lan lagak

44-Anak islam iku mongso kudu awas.
Ojo nganthi leno mangko mundak tiwas

45-Luru ngelmu iku perlu nanging budi
Adab islam kudu tansah dipersudi

46-Akeh bocah pinter nanging ora bagus
Budhi pekertine sebab do gembagus

47-Ring wong tuwo gak ngerteni gak ngajeni
Sajak pinter dewe longko kang madhani

48-Jare iku caranipun sak puniko
Ora ngono dudu intelek merdeko

49-Ngagem blangkon serban sarung dadi gujeng
Jare ora kebangsaan ingkang majeng

50-Sawang iku pengeran Diponegoro
Imam bonjol Teuku Umar kang kuncoro

51-Kabeh podho belo bongso lang negoro
Podho ngagem destar pantes yen perwiro

52-Nggujeng serban sasat nggujeng Imam bonjol
Sak kancane he anakku ojo tolol

53-Timbang gundhul opo ora luwih bagus
Ngagem tutup sirah koyo raden bagus

54-Kolo-kolo pamer rambut sak karepmu
Nanging kudu eling papan sesrawungmu

55-kumpul mudho bedo karo pul Kyai-ne
Nuju sholat gak podho mlancong nujune

56-Ora nuli mlancong gudhul sholat gundhul
Sowan moro tuwo gundhul nguyuh gundhul

Cita-cita luhur.

57-Anak Islam kudu cita-cita luhur
Keben ndonya akherate biso makmur

58-Cukup ngelmu ngumume lan agamane
Cukup donya kanthi bekti pangerane

59-Biso mimpin sakdulure lan bangsane
Tumuju ring raharjo lan kamulyane

60-Iku kabeh ora gampang laksanane
Lamun ora kawit cilik ta-citane

61-Cita-cita kudu dikanthi gumregut
Ngudhi ngelmu sarto pakerti kang patut

62-Kito iki bakal tininggal wong tuwo
Ora keno ora kito mesthi nuwo.

63-Lamun kito podho ketekan sejane
Ora liwat siro kabeh pemimpine

64-Negaramu butuh menteri butuh mufti
Butuh kadi, patih, setten lan bupati

65-Butuh dokter, butuh Mister ingkang pinter
Ngelmu agama kang nuntun laku bener

66-Butuh guru lan Kyai kang linangkung
Melu ngatur negarane ora ketung

67-Iku kabeh sopo maneh kang ngayai
Lamun ora anak kito kang nyaguhi

68-Kejobo yen siro kabeh ridho mbuntut
Selawase angon wedhus nyekel pecut

69-Siro ridho gocek cikar selamine
Kapir iro mentul-mentul lungguhane.

70-Ora nyelo angon wedhus numpak cikar
Asal cita-cita ngelmu iso nenggar.

71-Nabi kito kolo timur pangon mendho
Ing tembene pangon jalmo kang sembodo

72-Abu bakar sidik iku bakul masar
Nanging noto masyarakat ora sasar

73-Ali abu tolib bakul kayu bakar
Nanging tangkas yen dadi paglima besar

74-Wahid Hasyim santri pondok gak sekolah
Dadi mentri karo liyane gak kalah

75-Kabeh mau gumantung ing sejo luhur
Kanthi ngudi ngelmu sarto laku jujur

77-Tekan kene pungkasane Syi’ir iki
Larikane wolu limo kurang siji

78-Mugo-mugo sejo kitho sinembadan
Dening Allah ingkang nurunake udan
 
79-Pinaringan taufiq sarto hidayah
Donya akhirate sehat lan ngafiyah

80-Amin-amin-amin-amin-amin-amin
Falhamdu lil-ilaahi robil alamiin
Tamat

(Rd.H.Kian Santang.212)

Minggu, 05 Mei 2013

Nasab Nabi Muhammad SAW

 
Beliau adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ib...rahim “Kekasih Allah” (alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh — yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena — bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.

Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.

Ibu Rasulullah SAW

Ibunya adalah Aminah binti Wahb bin Abdimanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib.

Kelahiran Rasulullah saw
Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin.

Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah.

Kematian ayah, ibu, dan kakeknya

Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh delapan bulan. Menurut sebagian ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya meninggal. Ada lagi yang berpendapat bahwa ayahnya meninggal di perkampungan an-Nabighah ketika ia masih janin. Dan dikatakan pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.

Abu Abdillah Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata: Abdullah bin Abdul Mutthalib wafat di Madinah ketika Muhammad berusia dua bulan.
Sedangkan ibunya meninggal dunia ketika ia berusia empat tahun. Sementara kakeknya meninggal dunia ketika usia Muhammad delapan tahun. Dikatakan pula bahwa ibunya wafat ketika ia berusia enam tahun.

Penyusuan Rasulullah SAW
Muhammmad disusui oleh Tsuwaibah budak Abu Lahab bersama dengan penyusuan Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi dengan air susu anaknya yang bernama Masruh.

Kemudian Muhammad disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib as-Sa’diyah.

Nama-nama Rasulullah SAW
Jubair bin Mut’im berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekufuran, saya adalah al-Hasyir yang mengumpulkan manusia, saya adalah al-A’qib yang tidak ada nabi lagi setelahku.’” (Hadits sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)

Abu Musa Abdullah bin Qais berkata: “Rasulullah SAW memberikan dirinya beberapa nama di antaranya ada yang kami hafal. Beliau mengatakan: ‘Saya Muhammad, saya Ahmad, saya al-Muqaffi, saya Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain: ‘dan Nabi peperangan.’ Hadits sahih diriwayatkan oleh Muslim.

Jabir bin abdillah berkata: “Rasulullah SAW bersabda: ‘Saya Ahmad, saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang mengumpulkan), saya al-Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekefuran), dan pada hari kiamat nanti panji kemuliaan berada di tanganku. Aku pemimpin para rasul dan pemilik syafaat mereka.”

Allah SWT memberikan nama kepadanya di dalam Al-Quran dengan nama Basyir (pembawa kabar baik), Nadzir (pembawa berita buruk), Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan lilalamin (pembawa rahmat buat alam semesta).


Istri-Istri Rasulullah Setelah Siti Khadijah wafat :

1. Saudah binti Zam'ah
2. Aisyah binti Abu Bakar
3. Hafshah binti Umar bin Khatab
4. Ummu Habibah binti Abu Sufyan
5. Ummu Salamah Hindun binti Abi Umayyah
6. Zainab binti Jahsyin
7. Juwairiyah binti Al-Harits bin Abi Dhiror
8. Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab
9. Maimunah binti Al-Harits Al-Hilaliyah

Keturunan Rasulullah dari Siti Khadijah :

a. Putra
Al-Qasim, Abdullah & Thayyib

Ketiganya meninggal waktu usia masih kecil

b. Putri

-Zainab menikah dgn Abil Aash ibnu Rabi' bin Abdus Syam

-Ruqayah menikah dgn Utbah bin Abi Lahab

-Ummu Kaltsum menikah dgn Utaibah bin Abi Lahab


-Fatimah Az-Zahra menikah dgn sayidina Ali bin Abi Thalib r.a

* JARAK KELAHIRAN NABI *
Rasulullah lahir pd tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah / 20 Nisaan (April) 571 M.

Jarak antara kelahiran Nabi :
Muhammad SAW-Isa a.s : 571 tahun
Isa a.s-wafatnya Musa a.s : 1716 tahun
Musa a.s-Ibrahim a.s : 545 tahun
Ibrahim a.s-air bah masa Nuh a.s : 1080 tahun
Air bah Nuh a.s-Adam a.s : 2242 tahun
Jarak Rasulullah-Adam a.s : 6155 tahun

Berdasarkan riwayat yg masyhur dari para sejarawan

SIAPAKAH HABIB ITU

Habaib

Habaib atau Syarif dahulu kala disebut dengan panggilan Suna, yang dijuluki untuk Wali Songo khususnya di negeri Indonesia kita ini. Habaib adalah cucu keturunan Nabi Muhammad SAW dari anak putri Nabi Muhammad SAW yang bernama Sayyidatina Fatimah. Sebagaimana yang tertera di dalam sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini :

“Semua nasab itu dari laki-laki, kecuali nasab ku dari Fatimah putriku”

Lalu dari hasil pernikahan Sayyidatina Fatimah dengan Sayidina Ali ra, lahirlah 2 orang putra yang bernama Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein, dan dari keduanya memiliki keturunan sampai hari Kiamat. Dari garis keturunan Sayyidina Hasan yang dikenal keturunannya yaitu Tuan Syekh Abdul Qadir Al Jailani, serta dari garis keturunan Sayyidina Husein seperti diantaranya disebut dengan Assegaf, Al Haddad, Al Idrus, Al Atthos, Syekh Abu Bakar dan masih banyak lagi yang lainnya, mereka semua itu disebut dengan Habaib.

Habaib adalah penerus mutlak cucu Nabi Muhammad SAW, Habaib di seluruh dunia ini diakui ilmunya yang rata-rata bermazhab Ahli Sunnah Wal Jama’ah dan lebih banyak bermazhab kepada Imam Syafi’I, rata-rata beliau berasal dari Negeri Yaman. Ilmu-ilmu beliau banyak dan cepat diterima oleh masyarakat dunia, khususnya di negeri indonesia. Di Hadromut (Yaman Selatan) kita mengenal Al Habib Abdullah Bin Alwi Al Haddad, yang mana kitab karangan beliau ini banyak digunakan oleh para ulama dari seluruh penjuru dunia khususnya di Indonesia. Kitab karangan beliau yang sering kita jumpai dan kita kenal adalah Nasahdiniyah yang artinya nasihat-nasihat agama. Begitu banyak ilmu-ilmu Rosululloh SAW yang dikarang oleh para habaib yang berdasarkan kepada Al-Qur’an dan hadits-hadits. Ketahuilah mencintai mereka para habaib adalah wajib dan haram hukumnya membenci mereka sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :

”Barangsiapa yang mencintai keluargaku maka wajib bersamaku di dalam syurga dan barang siapa yang membenci keluargaku maka haram baginya mendapatkan syafa’atku nanti di hari kiamat”

Ingatlah mereka para habaib bagaikan bintang-bintang tanda aman ahli langit dan keluarga Nabi Muhammad SAW adalah tanda pangaman untuk ummatnya, maka kita tidak aneh bila ada para habaib pengikut mereka atau pencinta mereka makin bertambah di seluruh penjuru dunia karena mereka adalah karunia yang besar untuk ummat Nabi Muhammad SAW sebagai jalan menuju ridho Allah SWT dan tiada jalan yang lebih baik kecuali jalannya para habaib yang mengikuti kakek moyang beliau dan salaf-salaf beliau yang terpancar kebenarannya di muka bumi ini.

Sebutan/gelar habib di kalangan Arab Indonesia dinisbatkan secara khusus terhadap keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah AzZahra dan Ali Bin Abi Thalib. Habib yang datang ke Indonesia mayoritas adalah keturunan Husain bin Fatimah binti Muhammad. Diperkirakan di Indonesia terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang masih hidup yang berhak menyandang sebutan ini.Di Indonesia, habib semuanya memiliki moyang yang berasal dari Yaman . khususnya Hadramaut .Berdasarkan catatan organisasi yang melakukan pencatatan silsilah para habib ini, Ar-Rabithah,ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang dapat menyandang gelar ini (disebut muhibbin) dari 114 marga. Hanya keturunan laki-laki saja yang berhak menyandang gelar habib.

Dalam perkembangannya, khususnya di kalangan masyarakat muslim indonesia, gelar ini tidak hanya disandang oleh para da'i dari Yaman saja, karena warga telah memuliakan mereka sebagai pemimpin mereka tanpa melihat asal-usul keturunan dengan alasan seorang menjadi alim tidak diakibatkan oleh asal keturunannya. Selain itu terjadi pula pelanggaran terhadap aturan, dengan menarik garis keturunan secara matrlineal(keturunan dari perempuan juga diberi hak menyandang "habib") walaupun akhirnya pernyataan ini hanyalah sebuah fitnah dari kaum orientalis untuk menghilangkan rasa hormat masyarakat ndonesia terhadap kaum kerabat Nabi Muhammad.

Para habib sangat dihormati pada masyarakat muslim Indonesia karena dianggap sebagai tali pengetahuan yang murni, karena garis keturunannya yang langsung dari Nabi Muhammad. Penghormatan ini sangat membuat gusar para kelompok anti-sunnah yang mengkait-kaitkan hal ini dengan bid'ah. Para Habaib (jamak dari Habib) di Indonesia sangatlah banyak memberikan pencerahan dan pengetahuan akan agama islam. Sudah tak terhitung jumlah orang yang akhirnya memeluk agama islam ditangan para Habaib. Gelar lain untuk habib adalah Sayyid. Syed, Sidi (Sayyidi), Wan (Ahlul Bait) dan bagi golongan ningrat (kerajaan) disebut Syarif/Syarifah. Para habib terdapat pada golongan (firqoh) Sunni maupun Syiah seperti Ayatullah Ruhollah Khomeini. Kelak di akhir zaman, Imam Mahdi akan muncul dari keturunan Nabi Muhammad sendiri (habib)

UNTAIAN MUTIARA